LAPORAN
PEMERIKSAAN ANGKA KUMAN DI UDARA
Disusun
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah penyehatan Udara
1. Adi
Dwi Nur Huda P07133114001
2. Catra
Pratiwi Yuhandari P07133114009
3. Dyah
Ajeng Rizki N P07133114015
4. Eka
Apriani K P07133114016
5. Galih
Elda Pratemi P07133114021
6. Ida
Rahayu Setia D P07133114023
7. Indah
Mulyani P07133114024
8. Pradita
Nanda K P07133114030
9. Sarita
Pratiwi P07133114034
10. Yasinta
Cahyamimgtyas P07133114040
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGAMBILAN
DAN PMERIKSAAN ANGKA KUMAN DI UDARA
A. Hari
dan tanggal : Selasa, 8 Desember 2015
Tempat :
Laboratorium Parasitologi Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta
B. Materi
praktik : Pemeriksaan Angka Kuman Udara
Mata kuliah : Penyehatan Udara
Tujuan : Mahasiswa terampil
melakukan pemeriksaan sampel kuman udara
ruangan dan pengambilan sampel kuman udara ruanagan
C. Dasar
Teori
Udara
bukan merupakan habitat kuman, namun sel-sel kuman yang terdapat di udara
merupakan kontaminan besar. Kuman adalah mikroorganisme atau jasad hidup yang
sangat kesil ukurannya, sulit diamati tanpa alat pembesar berukuran beberapa micron
dan meliputi bakteri, jamur, alga, protozoa. Pertumbuhan kuman didalam ruangan
dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan, dan
cahaya. Angka kuman adalah angka yang
menunjukan banyaknya kumn yang diudara dalam ruangna yang diperoleh dengan cara
pengukuran menggunakan nutrient agar.
Pemeriksaan
angka kuman diudara untuk mengetahui angka kuman di dalam udara. Sedangkan
pengambilan sampel udara untuk menentukan kandungan kuman dengan menggunakan
peralatan khusus. Prinsip pengoperasiannya dengan mengalirkan udara yang
terukur volumenya, kemudian dilakukan pemaparan dengan kecepatan aliran
tertentu selama 15 menitdan alat dimatikan. Sampel diambil dengan pipet steril
dan kemudian dimasukan ke dalam petridish, selanjutnya di tambahkan media agar
cair dan dilakukan pengeraman pada suhu 37oC selama 2 kali 24 jam.
D. Alat
dan Bahan
1. Pengambilan
Sampel Kuman
a. Alat
a) Midged
impinge steril
b) Air
pump
c) Stopwatch
d) Pipet
ukur 10 ml
b. Bahan
a) NaCl
fisiologis (0,85 %) steril
b) Kertas
label
c) Alcohol
70%
2. Pemeriksaan
Sampel untuk angka kuman udara
a. Alat
a) Lampu
Bunsen
b) Korek
api
c) Incubator
d) Coloni
counter
e) Petridish
steril
f) Pipet
ukur 10 ml steril
b.
Bahan
a) Plate
count agar (PCA) 2% cair
b) NaCl
0,85% steril
c) Kertas
label
d) Kertas
payung
e) Tali
kenur
E. Cara
Kerja
1. Pengambilan
sampel kuman udara sebelum dan sesudah desinfeksi ruangan.
a.
Menyiapkan alat dan bahan
b.
Memasukan NaCl fisiologis 0,85% steril sebanyak 15 ml midged
impinger steril.
c.
Menghubungkan air pump dengan midged
impinger steril
d.
Mengatur kecepatan aliran pada air pump
dengan menekan tombol “ON” dan memutar kecepatan aliran sampai bola menunjukan
angka 1 lpm.
e.
Meletakkan midged impinge setinggi 1
meter diatas lantai dan paparkan selama 15 menit, setelah 15 menit air pump
dimasukan.
2.
Pemeriksaan angka kuman udara sebelum
dan sesudah desinfektan ruangan
a. Menyiapkan
petridish sebanyakan 8 buah, masing-masing 4 buah untuk pre dan post.
b. Memberi
petri kode pada petri dengan kertas
label dimana 1,2,3,4 (kontrol) untuk pre dan a,b,c,d (kontrol) untuk post.
c. Mengambil
3 ml sampel pre dan 3 ml sampel post dengan pipet ukur 10 ml steril. Kemudian
memasukkan kedalam petridish kode 1,2,3 masing-masing 1 ml untuk pre dan memasukkan ke dalam pertidish dengan kode a,b,c
untuk post, serta kode 4 dan d di isi larutan NaCl 0,85% steril masing masing 1 ml.
d. Menuangkan
PCA 2 % yang sebelumnya telah dilakukan pencairan pada masing-masing petri dish
yang didekatkan dengan lampu Bunsen.
e. Menggoyangkan
petridish yang terisi PCA agar cepat beku.
f. Melakukan
pengeraman pada incubator untuk seluruh sampel dan control pada suhu 37 derajat celsius selama 2 x 24 jam dalam posisi terbalik. Selain itu, 8 buah cawan petri,
masing-masing 4 buah sebelum dimasukkan kedalam incubator dilakukan
pembungkusan dengan kertas payung dan diikat dengan tali kenur serta memberi
keterangan kepemilikan pada atas payungnya (antara pre dan post dibungkus
terpisah).
g. Setelah
dieramkan pada suhu 370c selama 2 x 24 jam, hitung jumlah koloni dengan koloni counter.
F.
Hasil Pengamatan
Setelah
dilakukan pengeraman selama 2 hari dan dilakukan perhitungan didapat data
sebagai berikut :
Jumlah
koloni kuman pre :
Petridish
4 = 53 (control)
Jumlah
koloni kuman post :
Petridish
d = 134 (control)
Karena
control melebihi stabdar baku mutu, maka control yang dipakai adalah standar
baku mutu untuk control, yaitu 10.
Analisis data
1. a.
Rata-rata koloni kuman untuk pre (sebelum desinfeksi)
b.
Rata-rata koloni kumanuntuk post (sesudah desinfeksi)
2. a.
jumlah koloni kuman per m3 untuk pre
(sebelum desinfeksi)
b. jumlah koloni kuman per m3 untuk post
(sesudah desinfeksi)
G. Pembahasan
Berdasarkan hasil dari
praktikum pemeriksaan dan pengambilan sampel kuman diudara yang dilakukan di
laboratorium parasitology diperoleh hasil bahwa jumlah koloni kuman sebelum di
desinfeksi ruangan adalah 80,3 CFU/ m3 dan jumlah koloni kuman sesudah di desinfeksi ruangan adalah 90 CFU/m3
.
Jumlah sesudah lebih banyak karena banyaknya orang yang masuk ke dalam
ruangan atau keluar masuk ruangan tanpa menutup kembali pintu ruangan. Menurut
Kepmenkes RI No 1405/MENKES/SK/IX/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan
kerja perkantoran dan industri yang menyatakan bahwa udara ruangan memenuhi
syarat mikrobiologi (angka kuman) yaitu kurang dari 700 koloni/m3 udara dan
bebas kuman pathogen. Hal ini dikarenakan system sirkulasi udara pada ruangan
cukup baik sehingga suplai udara segar dari luar dapat masuk. Cahaya dalam
ruangan pun juga cukup terang sehingga mampu menghambat pertumbuhan kuman
diudara.
H. Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan diperoleh angka
kuman di bawah standar kepmenkes RI No 1405/MENKES/SK/IX/2002 tentang
persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industry yaitu jumlah
koloni kuman sebelum di desinfeksi ruangan adalah 80,3 CFU/m3
dan jumlah koloni kuman sesudah di desinfeksi ruangan adalah 90 CFU/m3