Selasa, 05 Januari 2016

LAPORAN PEMERIKSAAN ANGKA KUMAN DI UDARA


LAPORAN PEMERIKSAAN ANGKA KUMAN DI UDARA
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah penyehatan Udara





Di susun oleh :
1.      Adi Dwi Nur Huda                 P07133114001
2.      Catra Pratiwi Yuhandari         P07133114009
3.      Dyah Ajeng Rizki N               P07133114015
4.      Eka Apriani K                         P07133114016
5.      Galih Elda Pratemi                  P07133114021
6.      Ida Rahayu Setia D                P07133114023
7.      Indah Mulyani                        P07133114024
8.      Pradita Nanda K                     P07133114030
9.      Sarita Pratiwi                          P07133114034
10.  Yasinta Cahyamimgtyas         P07133114040


KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2015




PENGAMBILAN DAN PMERIKSAAN ANGKA KUMAN DI UDARA

A.    Hari dan tanggal : Selasa, 8 Desember 2015
Tempat : Laboratorium Parasitologi  Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

B.     Materi praktik : Pemeriksaan Angka  Kuman Udara
Mata kuliah : Penyehatan Udara
Tujuan : Mahasiswa terampil melakukan pemeriksaan sampel kuman udara ruangan dan pengambilan sampel kuman udara ruanagan

C.     Dasar Teori
Udara bukan merupakan habitat kuman, namun sel-sel kuman yang terdapat di udara merupakan kontaminan besar. Kuman adalah mikroorganisme atau jasad hidup yang sangat kesil ukurannya, sulit diamati tanpa alat pembesar berukuran beberapa micron dan meliputi bakteri, jamur, alga, protozoa. Pertumbuhan kuman didalam ruangan dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan, dan cahaya.  Angka kuman adalah angka yang menunjukan banyaknya kumn yang diudara dalam ruangna yang diperoleh dengan cara pengukuran menggunakan nutrient agar.
Pemeriksaan angka kuman diudara untuk mengetahui angka kuman di dalam udara. Sedangkan pengambilan sampel udara untuk menentukan kandungan kuman dengan menggunakan peralatan khusus. Prinsip pengoperasiannya dengan mengalirkan udara yang terukur volumenya, kemudian dilakukan pemaparan dengan kecepatan aliran tertentu selama 15 menitdan alat dimatikan. Sampel diambil dengan pipet steril dan kemudian dimasukan ke dalam petridish, selanjutnya di tambahkan media agar cair dan dilakukan pengeraman pada suhu 37oC selama 2 kali 24 jam.

D.    Alat dan Bahan

1.      Pengambilan Sampel Kuman
      a.      Alat
            a)      Midged impinge steril
            b)      Air pump
            c)      Stopwatch
            d)     Pipet ukur 10 ml
      b.      Bahan
            a)      NaCl fisiologis (0,85 %) steril
            b)      Kertas label
            c)      Alcohol 70%

2.      Pemeriksaan Sampel untuk angka kuman udara
      a.       Alat
            a)      Lampu Bunsen
            b)      Korek api
            c)      Incubator
            d)     Coloni counter
            e)      Petridish steril
            f)       Pipet ukur 10 ml steril
      b.      Bahan
            a)      Plate count agar  (PCA) 2%  cair
            b)      NaCl 0,85% steril
            c)      Kertas label
            d)     Kertas payung
            e)      Tali kenur

E.     Cara Kerja

1.   Pengambilan sampel kuman udara sebelum dan sesudah desinfeksi ruangan.
a.       Menyiapkan alat dan bahan
b.      Memasukan NaCl  fisiologis 0,85% steril sebanyak 15 ml midged impinger steril.
c.       Menghubungkan air pump dengan midged impinger steril
d.      Mengatur kecepatan aliran pada air pump dengan menekan tombol “ON” dan memutar kecepatan aliran sampai bola menunjukan angka 1 lpm.
e.       Meletakkan midged impinge setinggi 1 meter diatas lantai dan paparkan selama 15 menit, setelah 15 menit air pump dimasukan.
2.      Pemeriksaan angka kuman udara sebelum dan sesudah desinfektan ruangan
a.       Menyiapkan petridish sebanyakan 8 buah, masing-masing 4 buah untuk pre dan post.
b.      Memberi petri  kode pada petri dengan kertas label dimana 1,2,3,4 (kontrol) untuk pre dan a,b,c,d (kontrol) untuk post.
c.       Mengambil 3 ml sampel pre dan 3 ml sampel post dengan pipet ukur 10 ml steril. Kemudian memasukkan kedalam petridish kode 1,2,3 masing-masing 1 ml untuk pre dan memasukkan ke dalam pertidish dengan kode a,b,c  untuk post, serta kode 4 dan d di isi larutan NaCl 0,85%  steril masing masing 1 ml.
d.      Menuangkan PCA 2 % yang sebelumnya telah dilakukan pencairan pada masing-masing petri dish yang didekatkan dengan lampu Bunsen.
e.       Menggoyangkan petridish yang terisi PCA agar cepat beku.
f.       Melakukan pengeraman pada incubator untuk seluruh sampel dan control pada suhu 37 derajat celsius selama 2 x 24 jam dalam posisi terbalik. Selain itu, 8 buah cawan petri, masing-masing 4 buah sebelum dimasukkan kedalam incubator dilakukan pembungkusan dengan kertas payung dan diikat dengan tali kenur serta memberi keterangan kepemilikan pada atas payungnya (antara pre dan post dibungkus terpisah).
g.      Setelah dieramkan pada suhu 370c selama 2 x 24 jam, hitung jumlah koloni dengan koloni counter.

F.      Hasil Pengamatan

Setelah dilakukan pengeraman selama 2 hari dan dilakukan perhitungan didapat data sebagai               berikut :
Jumlah koloni kuman pre :
Petridish 1 = 29
Petridish 2 = 67
Petridish 3 = 175
Petridish 4 = 53 (control)

Jumlah koloni kuman post :
Petridish a = 109
Petridish b = 132
Petridish c = 60
Petridish d = 134 (control)
Karena control melebihi stabdar baku mutu, maka control yang dipakai adalah standar baku mutu untuk control, yaitu 10.
Analisis data
1.      a. Rata-rata koloni kuman untuk pre (sebelum desinfeksi)














b. Rata-rata koloni kumanuntuk post (sesudah desinfeksi)















2.      a.  jumlah koloni kuman per m3 untuk pre (sebelum desinfeksi)










b.  jumlah koloni kuman per m3 untuk post (sesudah desinfeksi)









G.    Pembahasan

Berdasarkan hasil dari praktikum pemeriksaan dan pengambilan sampel kuman diudara yang dilakukan di laboratorium parasitology diperoleh hasil bahwa jumlah koloni kuman sebelum di desinfeksi ruangan adalah 80,3 CFU/ m3 dan jumlah koloni kuman  sesudah di desinfeksi ruangan adalah 90 CFU/m3 .  Jumlah sesudah lebih banyak karena banyaknya orang yang masuk ke dalam ruangan atau keluar masuk ruangan tanpa menutup kembali pintu ruangan. Menurut Kepmenkes RI No 1405/MENKES/SK/IX/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri yang menyatakan bahwa udara ruangan memenuhi syarat mikrobiologi (angka kuman) yaitu kurang dari 700 koloni/m3 udara dan bebas kuman pathogen. Hal ini dikarenakan system sirkulasi udara pada ruangan cukup baik sehingga suplai udara segar dari luar dapat masuk. Cahaya dalam ruangan pun juga cukup terang sehingga mampu menghambat pertumbuhan kuman diudara.

H.    Kesimpulan

Dari hasil pemeriksaan diperoleh angka kuman di bawah standar kepmenkes RI No 1405/MENKES/SK/IX/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industry yaitu jumlah koloni kuman sebelum di desinfeksi ruangan adalah 80,3 CFU/m3  dan jumlah koloni kuman  sesudah di desinfeksi ruangan adalah 90 CFU/m3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar